Suamiku...

Keluarga Kecil Kami


Menikah adalah salah satu proses perjalanan hidup yang pasti diinginkan dan Insya Allah suatu saat akan dijalani oleh setiap orang. Bagi seorang perempuan, terutama saat masih berusia muda pasti punya bayangan dan impian suatu saat akan atau ingin menikah dengan seorang pria seperti apa. Bayangan umumnya mayoritas adalah mapan dalam arti ekonomi yang berkecukupan. Yang mana ini ditandai dengan mapannya posisi pekerjaan si pria idaman. Dengan kemapanan dalam pekerjaan sudah pasti akan diiringi kempanan materi. 



Bayangan indah kriteria selanjutnya adalah romantis. Suka memberi bunga, memberi hadiah saat ulang tahun atau Valentine. Dan banyak perempuan yang suka diberi kejutan diam-diam, seperti disiapkannya pesta kejutan oleh kekasihnya. Banyak perempuan pasti bahagia bila kekasihnya melakukan hal demikian. Serasa jadi seorang Princess. 


Kriteria selanjutnya adalah tampan mencakup badan yang tinggi, keren penampilannya, dan hal-hal remeh lain mencakup soal fisik. Dan diusia muda terkadang seorang wanita melupakan kriteria penting lain yang menjadi dasar sebuah hubungan yaitu setia dan tanggung jawab yang akan dipertanggung jawabkan dunia akhirat. Tapi itu aku anggap wajar, karena banyak orang yang berusia muda angan-angannya masih tinggi dan cenderung melupakan realita. Bahwa terkadang hidup tidak sesuai dengan angan dan rencana kita.


Nah, dulu saat masih muda aku juga punya bayangan yang sama. Membayangkan yang indah-indah dalam hidup dan kehidupanku kelak. Terutama kehidupan rumah tangga di masa yang akan datang. Dan sekarang setelah aku berumah tangga, aku jadi tersenyum sendiri ingat masa-masa itu. Dan pasti akan ada pertanyaan, apa kehidupanku sekarang terutama soal kriteria seorang suami idaman sudah tercapai? Jadi ngikik sendiri dengan jawaban yang akan aku ceritakan. 


Romantis? Hem… sangat jauh dari kata itu. Dari awal kenal dan menjalin komitmen pacaran, suamiku bukan tipe orang yang suka pura-pura soal sifatnya. Sejak kenal dia biasa dengan sifat terbuka yang kadang bahkan kelewat bikin kaget. Seperti ada lelucon yang sering dilontarkan banyak orang saat pacaran pasti semua yang keluar adalah yang baik-baik dan lembut-lembut. Seperti kalau kita jatuh maka pacar akan bilang “hati-hati sayang jalannya…”. Suamiku saat pacaran jangan harap melakukan ini, dia akan dengan sedikit keras bilang “makanya jangan pake sepatu yang ribet biar gampang jalannya” atau “kamu ini jalannya hati-hati dong, sudah tahu jalannya jelek juga” hahaha…! 


Soal hadiah kejutan. Bagian ini lagi, pasti bikin ngikik sendiri kalau ingat. Beberapa bulan pacaran dan bertepatan dengan Valentine aku sempat berujar saat kami jalan-jalan berdua dan melewati sebuah toko boneka yang terlihat imut karena didominasi warna pink. Warna lambang kasih sayang yang akan bertebaran dipenjuru tempat saat menjelang Valentine “asyik banget nih kalau Valentine ada yang kasih kado ini” dan suamiku yang saat itu masih berstatus pacar pasti tahu maksud dari ucapan sindiranku. Yaitu aku menginginkan kado itu. 


Tiba hari Valentine suamiku datang kerumah tapi tidak mebawa apapun. Dia mengajakku keluar dan aku yang sedikit dongkol menurut saja. Dan tahukah kemana dia membawaku? Ke toko boneka yang aku inginkan, tempat aku menyindirnya beberapa waktu sebelumnya. Dan sampai disitu dia bilang “pilih mana yang kamu mau aku yang akan bayar”. Aku kaget dan setengah syok, hahaha…! Tapi sejak itu aku sadar memang itulah sifatnya. Aku tidak bisa mengharap lebih dari dia soal sifat-sifat impian seorang wanita muda yang pernah terlintas dalam cita-citaku di masa lalu. Bahkan hingga sekarang saat sudah menikah hal itu terus berlanjut. Saat aku ulang tahun dan bilang ingin sebuah barang sebagai hadiah, dia akan menjawab “ya sudah beli saja, kan uang sudah aku serahakan ke kamu”.Simple banget jawabannya. 


Aku ingat, pernah sekali dia membawa kado saat pacaran dulu, sepasang gantungan kunci boneka beruang yang lucu. Tapi belakangan aku tahu itu bukan dia yang mengerjakan, tapi taman kerjanya yang menyarankan dan membungkuskannya. Jadi aku pikir tidak asyik juga kalau itu bukan asli dari pikiran dia. Lebih baik dia dengan sifat aslinya bukan? 


Sekali waktu saat belanja pakaian dia akan membelikan juga untukku. Tapi dia tidak pernah membungkusnya rapi dengan kertas kado atau tas kado yang indah. Masih berbungkus plastik produk (plastik baju baru) dan ditenteng dalam tas kresek hitam asli dari toko penjual baju, dengan pede dan cuek akan diserahkannya padaku.


Soal kemapanan? Dia memang bukan pegawai atau pejabat tinggi. Hanya seorang buruh atau karyawan biasa dengan penghasilan cukup. Cukup untuk kehidupan kami bertiga saat ini. Tapi itu cukup bagiku terutama saat dia selalu berkata “yang terpenting dalam hidupku sekarang adalah kamu dan anak kita” itu juga mengucapkannya sambil lalu, tidak dengan muka serius penuh rayuan dan kemesraan. Dan aku percaya itu, percaya bahwa saat ini (dan mudahan selamanya) dia adalah suami yang baik dan bertanggung jawab. Terutama pada anak kami, meski sedang capek pulang kerja saat anak kami berteriak “maunya makan disuapi bapak” maka dengan terpaksa dia akan melaksanakannya. Atau saat sedang manja dan merengek “mau gendong bapak pakai kain” maka dengan telaten dia akan menggendongnya tanpa canggung. 


Jadi intinya suamiku bukan orang yang romantis, bukan orang kaya dengan segala predikat jabatan mentereng. Tapi untuk saat ini, detik ini dia adalah suami yang baik bagiku dan ayah yang baik bagi anakku. Seperti kata orang “manusia mudah berubah karena imannya naik turun, terutama seorang pria, jangankan dalam waktu satu tahun, satu bulan, dalam satu hari atau bahkan dalam satu jam pun bisa berubah” dan aku sadar itu benar. Tapi satu hal yang pasti aku selalu berdo’a suamiku tetap akan jadi yang terbaik untuk aku dan anakku. Baik sekarang ataupun esok. Semoga… 

Dan satu lagi, semoga selalu mengijinkan aku dengan iklas untuk terus eksis ikut acara offline KEB ya...haha!


Tulisan ini sebenarnya ingin aku buat dihari ulang tahunnya tanggal 11 April lalu, tapi karena aku capek dan sok sibuk (ngeles, aslinya malas), akhirnya baru terpublish sekarang. Happy B’day yank…

33 komentar

  1. Balasan
    1. ehem juga mak Sugiarti...kalau sudah jodoh pasti jadi idaman deh :P

      Hapus
  2. met ultah buat suaminya ya mak ...

    suamiku juga bukan orang romantis, hehe

    BalasHapus
  3. Maaakkk..... suaminya asli mirip banget sifatnya sama suamiku gak pernah romantis2an kayak yg dinovel itu loooh... hahaha....

    BalasHapus
    Balasan
    1. hihihi....emang gitu kali ya mak Ellys mayoritas para suami :P ?

      Hapus
  4. Aih, blak2kan suaminya :)

    selamat ulang tahun untuk suami Mak Icul, panjang umur, berkah usia, berkah hidup :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. kadang saking blak2annya sampe ngeselin say hahaha....:D
      Amin say do'a nya!

      Hapus
  5. wew...kalo papanya darryl gak bisa romantis mba dan jg gak pernah ingat moment2 tertentu misale ultah atau hari2 bersejarah lainnya, jd kalo mau minta2 ya langsung to the point, ngomong langsung hahaha...gak romantis blas tho

    BalasHapus
    Balasan
    1. miriplah lah Mak edy hahaha :P
      cuekkkk, aq seng mengingatken

      Hapus
  6. cuit-cuit...."kota baru gunungnya bamiga..bamiga ombak manapur disala karang" halah

    BalasHapus
    Balasan
    1. halo Kotabaru salam dari Pelaihari...cuit...cuit...:P

      Hapus
  7. ehem..ehem..uhuk..uhuk..
    #gatel tenggorokan Mak :D

    Toss ahh, suamiku juga jaoooh dari romantis..

    BalasHapus
  8. yang penting "bertanggung jawab" Mak.... hehehehe.....

    BalasHapus
  9. eaaaaaa....pesan sponsornya ga ketinggalan...hahaha...:D

    met ultah ya buat masmu...semoga menjadi pendamping yang baik selamanya...Aamiinnn :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. hahahaha.....itu yang paling penting makkkk :D

      makasih mak ucapannya :)

      Hapus
  10. hahaha...mari kita toss mak.suamiku juga gitu..
    met ultah buat suamimu ya,mak. semoga tetap menjadi yang terbaik yaa.... :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. hahaha....kok rata2 suami kita sama yah :P tossss mak

      makasih mak do'anya :)

      Hapus
  11. uhuukk,...uhukkk...mendadak batuk dan tenggorokan gatel. jadi inget obrolan #womentalk kita di Starbuck bbrp hari lalu :))))

    BalasHapus
    Balasan
    1. hahaha....ayo mana ya yang mau nulis kemari? MakPon ni katanya mau duluan #womentalk #kwalat ini baru pemanasan ni :))))

      Hapus
  12. ehmmmm romantis banget mak. Baru pertama berkunjung ke makpan hehehe. dimaafkan ya finalisnya :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. sama-sama mak....kita saling kunjung ajah ya :)

      Hapus
  13. bhihihihi suamiku juga ndak romantis mak...
    tapi itulah mereka, keliatan cuek tapi sebenere perhatian, semoga.

    BalasHapus
  14. hihihi....Amin ya mak, semoga demikian :)

    BalasHapus
  15. Aih,so sweet, semoga suami Mba baca ini ya, biar tambah disayang dan setia..

    BalasHapus
    Balasan
    1. hahahaha...Mak Ety, memang itu tujuannya, dan ijin keluar untuk offline tetap aman hahahaha :P

      Hapus
  16. aamiin, semoga menjadi pasangan dunia akherat ya mak...dan menjadi orang tua yg terbaik buat anak2

    BalasHapus
  17. alhamdulillaah bersyukur ya mak, punya suami baik dan bertanggung jawab.. mudah2an rukun selalu yaa.. ^^

    BalasHapus
  18. yang penting, kita adalah yang terpenting dalam hidupnya mak hehehe....mantaaap deh :)

    BalasHapus

Terima kasih sudah berkunjung dan meninggalkan komentar ^_^