Museum, Inspirasi dan Sejarah Kebudayaan Bangsa




Di peringatan ulang tahunnya yang ke 38 Taman Mini Indonesia Indah bekerja sama dengan IM2 (Indosat Mega Media) mengadakan workshop bertemakan “Museum Dihatiku” yang diadakan di museum Asmad. Workshop yang dihadiri oleh blogger lintas platform yang tergabung di komunitas Blogger Reporter Indonesia ini mengajak para blogger melalui tulisannya untuk bersama menjaga, mengembangkan dan melestarikan budaya yang menjadi kekayaan dan ciri khas bangsa.


Museum sendiri adalah sebuah lembaga atau tempat yang berfungsi merawat, memelihara dan melestarikan semua hal yang sifatnya mengandung nilai sejarah. Museum bisa dibilang tempat bersemayamnya sejarah peradaban dan budaya manusia sepanjang masa

Dan tema dan tujuan workshop yang diangkat kali ini sangat sesuai dengan kondisi sekarang yang ada di Indonesia. Dimana sebagian besar generasi mudanya yang notabene adalah penerus bangsa dan lahir di era modern yang serba digital sangat minim kesadarannya untuk ikut melestarikan budaya Indonesia yang kaya. Padahal kebudayaan adalah ciri khas bangsa yang membedakan kita dengan Negara lain dan merupakan pertahanan harga diri bangsa. Dimana sebagian besar lebih suka jalan-jalan ke mall menghamburkan uang untuk sekedar mencari predikat gaul atau berkutat dengan gadjednya untuk tujuan sekedar menghabiskan kuota internet tanpa jelas hasil dan tujuannya. Sungguh sangat memprihatinkan.

Padahal dengan mengetahui sejarah kebudayaan bangsa hal itu akan menumbuhkan nasionalisme yang tinggi untuk terus menjaga kadaulatan bangsa. Melalui rentetan sejarah budaya yang terpampang di museum, di harapkan para generasi muda tahu, batapa bangsa ini besar dan Berjaya karena kekayaan budayanya yang menjadi salah satu ciri khas sebuah bangsa.

Museum Asmat


Taman Mini sebagai salah satu museum terbesar yang ada karena di dalamnya terdapat ratusan jenis museum budaya, flora dan fauna bangsa Indonesia disini. Namun seiring dengan perkembangan jaman yang terus maju TMII pun ikut menyesuaikan diri agar dapat terus memenuhi minat para penikmatnya yang juga terus berubah seiring perkembangan jaman. Seperti yang di jelaskan bapak Joko Budiono ketua kordinasi museum TMII bahwa TMII ingin menjadi tempat Wisata Budaya yang Berbudaya Wisata yang bisa menjadi inspirasi budaya bagi semua. Dan di jaman modern, kehidupan setiap orang seolah tidak lepas dari teknologi dan internet di mana pun berada. Dan untuk menyelaraskan perkembangan yang ada TMII terus berusaha menyesuaikan diri agar tetap up to date.
Salah satu langkah yang diambil yaitu dengan sudah dipasangnya 300 lebih titik poin #IndosatSuperWifi semua anjungan yang berjumlah 97 lebih dan disekitarnya. Hingga meski kita berada di luar anjungan masih tetap terjangkau. Melalui program-program yang dikembangkan, TMII ingin masyarakat tahu dan menyadari serta berperan serta untuk mewujudkan tag line “Taman Miniku, Taman Minimu, Taman Mini kita semua”. Dimana orang-orang yang ada didalamnya hanyalah pengelola, pemelihara dan pengembang yang akan di jaman sekarang brbudaya tidak mungkin meninggaalkaan gadjed alias teknologi. Dan berusaha untuk memajukan TMII yang berisi beragam budaya Indonesia.

Dan di jelaskan oleh pihak Indosat pula yang di wakili Pak Widodo bahwa berbudaya di jaman sekarang tidak mungkin jauh dari teknologi, karena itu yang ada adalah kita harus bisa menyeimbangkan keduanya agar selaras. Jadi sebenarnya sekarang sudah tidak ada alasan bagi seorang yang mengku gaul dan modern untuk tidak bisa ikut mempelajari, menjaga dan mengembangkan budaya Indonesia. Karena begitu banyak fasilitas dan kemudahan yang bisa didapat dari teknologi yang ada.

Jika dulu untuk saat sedang jalan-jalan ke museum dan ingin membuat reportasenya, maka kita harus mencatatnya secara manual dan sampai rumah baru membuat reportasenya maka sekarang alasan itu sudah kuno. Dengan adanya #IndosatSuperWifi yang tersebar di banyak tempat terutama di TMII kita tinggal membuka gadjed dan masuk halaman dashboar halaman blog kita. Begitu mudahnya sekarang kita dinjembatani oleh #IndosatSuperWifi menjadi penulis era digital yang turut serta menjaga kekayaan budaya bangsa.
Pasukan Blogger

Jika bukan dari diri kita sendiri yang memulai untuk menjaga dan melestarikan budaya kita sendiri, siapa lagi? Dan bagaimana kita bisa mengharapkan bangsa lain untuk menghargai budaya kita jika kita sendiri tidak pernah berusaha untuk memulai menghargainya. Jadi mari kita mulai dari sekarang sebelum terlambat. Jangan menunggu dicuri dan diklaim bangsa lain dulu baru kita sadar untuk menjaga dan melestarikannya.

Untuk ulasan tentang apa itu #IndosatSuperWifi silahkan baca di sini.

4 komentar

  1. Kerennnn ya bener mak, kita harus jaga dan lestarikan budaya bangsa selain itu, anak kita pun harus diberi edukasi arti kunjungan ke Museum :)
    Nice report mak

    BalasHapus
  2. Anakmu kenapa tutup mata, Mak? Qiqiqi.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hihi...biasa dia mah lagak gayanya klo difoto beghhhh :P

      Hapus

Terima kasih sudah berkunjung dan meninggalkan komentar ^_^